Leher Terasa Kaku, Benarkah Karena Kolesterol Tinggi?

Leher Terasa Kaku, Benarkah Karena Kolesterol Tinggi?

Benarkah penyebab leher kaku karena kolesterol tinggi? Selama ini banyak yang beranggapan bahwa sakit kepala dan leher adalah tanda kolesterol tinggi. Namun ternyata ini tidak sepenuhnya benar.

Kolesterol tinggi biasanya malah tidak memiliki gejala yang signifikan. Jadi banyak orang yang tidak tahu jika dirinya tengah memiliki kolesterol tinggi. Satu-satunya cara untuk mengetahui tingginya kadar kolesterol dalam adalah dengan tes darah.

Meski begitu, seringkali penderita kolesterol tinggi mengeluhkan leher kaku, sakit kepala, pegal bahu, dan kram. Namun itu semua bisa jadi bukan secara langsung akibat kadar kolesterol tinggi, namun akibat penyakit lainnya.

Hubungan leher kaku dengan koleseterol tinggi

Menurut HeartUK dan Healthline, gejala-gejala di atas cenderung berkaitan dengan jantung koroner dan angina alias nyeri di dada yang menyertainya. Kolesterol tinggi memang menjadi pemicu terjadinya jantung koroner.

Kolesterol yang tinggi di dalam darah bisa menyumbat pembuluh arteri. Kolesterol meninggalkan plak di dinding arteri yang lama kelamaan menumpuk. Jika dibiarkan menumpuk, plak ini bisa menyumbat pembuluh darah dan menimbulkan penyakit serius.

 

Kondisi itu yang berujung pada jantung koroner karena darah tidak bisa mengalir dengan lancar dari dan ke organ jantung. Arteri yang menyempit ini membuat jantung tidak mendapat cukup oksigen, akhirnya terasa nyeri dada yang disebut Angina.

Di Indonesia, angina kerap disebut sebagai angin duduk. Kondisi ini yang biasanya menimbulkan rasa berat, nyeri, dan kencang di dada. Rasa kaku ini juga bisa menyebar ke lengan kiri, rahang, punggung, hingga leher.

Penyumbatan pembuluh darah

Rasa sakit atau kaku di leher ini juga dikaitkan dengan penyumbatan pembuluh darah di daerah sekitar kepala seperti yang dikutip dari situs Medicover Hospitals. Ini terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh plak kolesterol. Jika dibiarkan, pembuluh darah bisa pecah dan menyebabkan stroke.

Tidak hanya rasa kaku dan nyeri, beberapa orang dengan kolesterol tinggi mengeluhkan kesemutan di berbagai bagian tubuh. Ini akibat terganggunya kelancaran aliran darah ke bagian tubuh karena kolesterol tinggi. Ini yang memicu rasa kesemutan.

Mengatasi kolesterol tinggi

Lalu bagaimana cara mencegah sekaligus menangani kolesterol yang tinggi? Ada banyak cara yang bisa dilakukan. Mulai dari makan makanan tinggi serat, menghindari makanan berlemak tinggi, olahraga teratur, menghindari rokok dan minuman keras, memanajemen stres, dan beristirahat yang cukup.

 

Tidak hanya orang berusia tua, leher kaku akibat kolesterol tinggi juga bisa dialami mereka yang berusia muda. Apalagi bagi yang sering mengonsumsi makanan tinggi lemak. Nah, untuk mencegah kolesterol tinggi, Anda dapat mengonsumsi Nutrive Benecol langsung setelah makan. Anda bisa mengonsumsi Nutrive Benecol setelah makan.

Nutrive Benecol mengandung plant stanol ester yang telah teruji klinis. Kandungan PSE yang terbuat dari terbuat dari tumbuh-tumbuhan ini bisa menurunkan kolesterol bila dikonsumsi secara teratur. Konsumsi 2x sehari langsung setelah makan selama 2 minggu dapat menurunkan kolesterol hingga 10%.

Kemasan yang praktis dengan pilihan rasa yang enak dan menyegarkan seperti Blackcurrant, Strawberry, Lychee dan Orange, menjadikan Nutrive Benecol sebagai cara enak turunkan kolesterol.

04 May 2021 - 793 views 2 min to read

Share: